18. Kesaksian Palsu

Allah berfirman: Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu (Al-Furqan: 72)

Dalam sebuah atsar disebutkan: Kesaksian palsu itu sepadan dengan menyekutukan Allah taala dua kali . Allah berfirman: Dan jauhilah perkataan-perkataan dusta (Al-Hajj: 30)

Dalam sebuah hadits disebutkan: Tidak akan beralih kaki seorang yang memberikan kesaksian palsu besok pada hari kiamat, hingga tersentuh api neraka.

Mushannif berkata, “Orang yang memberi kesaksian palsu itu telah mengerjakan beberapa dosa besar, yaitu: pertama, berbicara dusta dan tuduhan palsu. Allah  berfirman: Sesungguhnya Allah tidak akan memberi hidayah kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta. (Al-Mukmin: 28) Dalam sebuah hadits disebutkan, Setiap mukmin itu diciptakan dengan beragam perangai kecuali khianat dan dusta. Kedua, ia menzhalimi orang yang menjadi lawannya, sehingga dengan kesaksiannya itu orang itu menderita kerugian harta, kehormatan, dan mungkin nyawanya. Ketiga, ia menzhalimi orang yang diberinya kesaksian, dengan mengambil harta haram sebagai hasil dari kesaksiannya itu, sehingga wajib atasnya untuk masuk neraka. Nabi pernah bersabda, “Barangsiapa aku putuskan baginya sesuatu dari hak saudaranya. , maka janganlah mengambilnya. Hanyasanya aku memotongkan baginya potongan dari api neraka.” Keempat, ia menjadikan mubah harta, darah, dan kehormatan yang teiah diharamkan oleh Allah, Rasulullah bersabda: Maukah kalian aku beritaku tentang sebesar-besar dosa besar? Yaitu mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang-tua. Ketahuilah , juga perkataan sia-sia, juga persaksian palsu..

Judul : Al Kabaair (Dosa-Dosa Besar)

Penulis: Syamsuddin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz At-Turkmaniy Al-Fariqiy Ad-Dimasyqiy Asy-Syafi’iy (Imam Adz Dzahabi)

Penerbit: Maktabah Al-Malik Fahd Al-Wathaniah

Penerjemah: Abu Zufar Imtihan Asy-Syafi’i,

Penerbit: Pustaka Arafah – Solo, Cetakan: V. Mei 2007.

Diringkas dari e-book yang diunduh dari web kampung sunnah

25 pemikiran pada “18. Kesaksian Palsu

  1. yang penting hati nurani masih ada mas Sedjatee,
    smoga yg jujur akan terus smangat, dan memperoleh cita2nya..

    salam persahabatan dari Podjok Qolbu Ku,,
    :mrgreen:

  2. dan mari kita menjadi teladan dan menjadi contoh berprilaku yang benar, demi mencitrakan nama negeri yang sebenarnya.

    biar dibilang udik, tapi saya senang dengan citra diri saya 😀

Tinggalkan komentar