Hadits Mu’dlal

HADITS MU’DLAL

1. DEFINISI
a. Menurutbahasa: Merupakan isim maf’ul dari kata a’dlalahu, yang berarti tempat yang memberatkan.
b. Menurut istilah: Hadits yang sanadnya gugur dua orang rawi atau lebih secara berturut-turut.

2. CONTOH HADITS MU’DLAL
Hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim di dalam kitab Ma’rifatu ‘Ulum al-Hadits dengan sanad dari al-Qa’nabi, dari Malik, telah sampai kepadanya bahwa Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda: Bagi hamba sahaya (yang dimiliki) memperoleh makanan dan pakaian dengan cara yang ma’ruf. Dan tidak dibebankan suatu perbuatan kecuali menurut kesanggupannya.
Al-Hakim berkomentar: ‘Hadits ini mu’dlal dari Malik, mu’dlalnya seperti yang terdapat pada kitab ai-Muwatha’.
Hadits ini mu’dlal karena gugurnya dua orang rawi secara berurutan, yang terletak antara Malik dan Abu Hurairah. Kita mengetahui bahwa hadits ini gugur sebanyak dua orang secara berturut-turut berdasarkan hadits yang terdapat di luar kitab al- Muwatha, yaitu: … dari Malik dari Muhammad bin Ajian dari bapaknya dari Abu Hurairah.

3. HUKUM HADITS MU’DLAL
Hadits mu’dlal merupakan hadits dla’if, yang keadaannya lebih buruk dibandingkan dengan hadits mursal maupun hadits munqathi’. Hal itu karena banyaknya rawi sanad yang dibuang. Ini merupakan hukum terhadap hadits mu’dlal berdasarkan kesepakatan diantara ulama.

4. BERKUMPULNYA DENGAN SEBAGIAN BENTUK HADITS MU’ALLAQ
Antara hadits mu’dlal dan mu’allaq memiliki aspek-aspek umum dan khusus.
a. Hadits mu ’dlal dan m u ’allaq berkumpul dalam satu bentuk, yaitu jika pada permulaan sanadnya dibuang dua orang rawi secara berturut-turut. Saat itu menjadi mu’dlal sekaligus mu’allaq secara bersamaan.
b. Diantara hadits mu’dlal dan mu’allaq terdapat perbedaan:
1. Jika yang dibuang di tengah-tengah sanad itu dua orang rawi secara berurutan; maka dalam hal ini haditsnya mu’dlal, bukan mu’allaq.
2. Jika yang dibuang hanya seorang rawi pada permulaan sanad\ maka dalam hal ini haditsnya mu’allaq, bukan mu’dlal.

5. KITAB-KITAB YANG MENGANDUNG BANYAK HADITS MU’DLAL
Imam Suyuthi berkata : Diantara kitab-kitab yang mengandung banyak hadits mu’dlal, munqathi dan mursal antara lain:
a. Kitab as-Sunan, karya Sa’id bin Manshur.
b. Muallafat, karya Ibnu Abi ad-Dunya.

14 pemikiran pada “Hadits Mu’dlal

Tinggalkan komentar