Dia tak mengenal takut, seperti ia tak kenal kekalahan. Sebagaimana pernah diucapkannya, ia ingin mengakhiri kisahnya sebagai pahlawan dengan bertempur di peperangan. Namun sepertinya itu tak akan didapatkannya. Kresna telah membuat rencana yang berbeda bahwa ia akan dijauhkan dari arena Baratayudha. Aku yakin skenario itu akan membuatnya kecewa, tetapi bukankah itu berarti aku akan lebih cepat mengobati kerinduan pada anak sematawayangku? Pertemuan dengannya akan mengobati pedihnya masa lalu, atau setidaknya, aku akan bahagia merasakan hakikat seorang ibu, wanita yang merindukan anaknya.
Mengingat masa kecilnya adalah bagai menguak sebuah luka di hatiku. Para dewa menjodohkanku dengan Kangmas Arjuna sebagai hadiah menaklukkan serangan Niwatakawaca. Tetapi saat ia masih berada di dalam rahimku, para dewa memaksaku menggugurkannya hanya karena mereka tidak merestui cintaku pada Kangmas Arjuna. Salahkah jika seorang bidadari sepertiku mencintai seorang manusia seperti Kangmas Arjuna? Adakah kodrat yang keliru jika seorang hapsari melahirkan anak manusia sepertinya? Tidak. Rahim ini akan tetap kujaga seperti aku menjaga cintaku.
Ia lahir sebagai jabang bayi yang menyala, dan aku menamainya Wisanggeni. Di saat kelahirannya itu para dewa berusaha merebut untuk membinasakannya. Hanuman menyelamatkannya, membawanya menjauh dari Kawah Candradimuka kemudian Sang Baruna dan Hyang Anantaboga menolongnya dan menjadikannya sakti pilih tanding. Mengenang masa kecilnya yang jauh dari kasih sayang seorang ibu membuatku tak sanggup menahan badai air mata.
Bahwa ia jauh dari bimbingan sorang ibu, harus kumaklumi jika akhirnya kutahu bahwa ia tak bisa berbahasa halus seperti para pangeran yang semestinya. Ia mungkak kromo seperti Uwaknya Bima dan sepupunya Antasena. Namun harus kusyukuri bahwa ia mewarisi keberanian, kesabaran, ketampanan dan kerendahan hati seorang Arjuna, pria yang menitiskan watak dan cinta dalam aliran darahnya.
Orang boleh menyebutnya satria yang sinting, tetapi aku selalu bangga karena Kakang Semar telah mendidiknya sepenuh hati. Lihatlah kesantunannya, Wisang adalah anak yang berbakti.Ia merindukanku, merindukan seorang ibu yang membagi hayat saat ia menapaki kehidupan dunia.
Aku melihat Kresna telah berbicara panjang lebar kepadanya, juga kepada Antasena. Aku tahu, Kresna tak mungkin membiarkannya tetap ada dan menerjuni Kurusetra. Tetapi aku pun tahu, Wisang-ku akan memilih keputusan terbaik bagi Arjuna dan para pandawa, junjungan yang ia cintai. Terompet Baratayudha belum berkumandang, tetapi ia sepertinya telah berlapang dada untuk segera menapaki kehidupan abadi, yang itu bermakna pertemuan denganku.
Kidung Megatruh berkumandang indah, mengalun pilu menyayat-nyayat hatiku. Kulihat ia tersenyum dalam pijar mata yang kian terkatup. Jasad itu moksa. Tetapi Wisang pasti akan kembali kepadaku, karena akulah ibu yang merinduinya.
***
Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri Kehidupan, yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau, tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.Berikanlah mereka kasih sayangmu, namun jangan paksakan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah bagi raganya, namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi, sekalipun dalam mimpimu.Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.Engkaulah busur asal anakmu, anak panah hidup, melesat pergi.
Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.
=====================
sedjatee – kebayoran, juni 2011
sumber gambar : flickr.com
puisi : on children – kahlil gibran
ada sisi yg menarik dari Wisanggeni,,
walaupun masa kecilnya jauh dari kasih sayang Ibu, namun dia tetep merindukan sosok ibunya.
kepatuhannya pada seorang ibu perlu ditiru…
salah satu pesan dari kehidupan wisanggeni
jangan menilai orang dari bahasanya, hehehe…
sedj
Selalu suka dg kisah2 semacam ini mas Sedj.. terima kasih, ditunggu kisah selanjutnya 😉
Iya sama nih mbak..
Wisang…?
Ah, ya, Wisanggeni, itu nama agen tempat saya langganan koran. 🙂
Kirain Wisang siapa, hehe..
Tulisannya semakin cantik dan renyah, salam hangat Mas;
renyah itu crunchy… 🙂
Salam
Kasih Ibu sepanjang masa..
walah saya tidak tahu kalau ini nama pemawayangan ya. keponakan saya nama TK nya Wisanggeni saya pikir itu nama apa
berarti nama sekolahnya TK Wisanggeni ya…
ada gak TKK Antasena..?
sedj
kisah kepatuhan anak yg patut di tiru 🙂
kepatuhan? saya pikir ini tentang keberterimaan, karena ada :”Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri Kehidupan, yang rindu akan dirinya sendiri.” bener2 filosofis ya kisah2 pewayangan itu
salah satu yang istimewa dari kisah wayang:
kedalaman filosofi yang tak pernah kering untuk dipelajari
sedj
Kira2, anak2 sekarang jarang ada yang seperti itu ya? Ditinggal ibu, biasanya anak2 lebih dekat dengan ibu asuh 🙂
berarti si wisang ini nolak jadi prajurit ya, kang?
dia lebih milih jadi resi ya, kang?
atau pie sebenernya, kang?
:p
yg bener: pengen gugur di medan perang
tapi harus dimatikan sebelum perang
jadinya: moksa menjelang baratayudha
sedj
wisanggeni…
kisah penuh makna dari sebuah keluarga bahagia..
buat pembelajaran bagi saya juga 😀
makasih pak.
kisah ibu yang merindu anaknya
sedj
Terenyuh bagaimana perasaan seorang ibu harus berpisah dgn anak yang sangat dicintainya,
Banyak pengorbanan diberikannya,bahkan berpisah pun, merupakan sebuah pengorbanan.subhanallah
wisang adalah anak yang berbakti, tentu setiap orang ingin menjadi orang yang berbakti, termasu pakde juga
iya Pakdhe..
semoga kita semua menjadi anak berbhakti
sedj
Kisah yang berat, seolah saya selalu salah dalam setiap laku saya.. 😦
dalem banget deh hehehe
Pembelajaran yang sanagat berharga dan semoga kita dapat memetik hikmah dari cerita ini ya Mas
Sukses selalu
Salam
Ejawantah’s Blog
Luar biasa…luar biasa…
Bagaimana bisa?
– makna filosofis pewayangan ;
– kidung megat-Ruh ;
– puisi Kahlil Gibran…
berTRIWIKRAMA…(tiga bersinergi)?!?
Luar biasa…luar biasa
Inilah salah satu karya Seorang Komposer SEDJATEE…
Semoga Getar karya ini mampu me-Resonansi nurani kita…terutama Para Generasi Penerus Bangsa…
Saluuuttt…sukses selalu
Kang Samin selalu punya sudut pandang khusus pada setiap peristiwa
mantap Kang..
sedj
ikut nonton wayang mas .. hehe 🙂
sepertinya mas nya faham betul sama jalan cerita dan tokoh2 dalam kisah pewayangan nih.. keren 😦 saya sampe gak tau mesti berkomentar apa 😦
selalu dapat ilmu pengetahuan baru tentang sejarah alam dan pewayangan disini..
matur nuwun sanget kang.
Salam sejaterah dan adem ayem
belajar wayang, jujur baru baca kisah ini,ttg wisanggeni 😀
Dok dok dok dok….
Bumi gonjang ganjing langit kelap kelip…. 😀
saya selalu suka puisi Kahlil Gibran itu , Mas! terutama dua baris terakhir pada bait pertama:
…..
Mereka lahir lewat engkau, tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
Kalimat itu mengingatkan kita agar kita jangan otoriter terhadap mereka, dan harus rela..bila suatu saat Allah mengambilnya kembali dr tangan kita.
sebuah pemaknaan yang indah
sedj
hehe..
tulisannya selalu sedap disantap Om..
jadi Wesanggeni ini meski bicaranya kasar namun hatinya lembut..
luar biasa Om..
Om Is, akhirnya Mas Wisanggeni ini meninggalnya kenapa ya? Trus siapa yang membunuhnya? Trus akhirnya ketemu sama ibundanya gak?
Duh, mbacanya jadi berkaca-kaca nih 😦 Mesakake banget to 😦
moksa, ya gitu lah…
sedj
Baru tahu ada istilah “sakti pilih tanding” kang, biasanya kan “sakti tiada tanding” (_ _”)
yang pertama lebih lumrah, Kang
sedj
sebuah kisah inovatif apalagi dikaitkan dengan budaya wayang yang rupanya mulai pudar di telan jaman
sama-sama Kang
mari kita kembali menyintai budaya sendiri
sedj
selalu suka sama cerita2 disini.. 🙂
salute buat mas djatee yang bisa meramu wayang jadi kekinian, hehe..
pa kabar mas? dikau di kebayoran kah?
hehehe… di sekitar kebayoran nih
kemaren ketemu Kang Isro juga di kebayuran..
sedj
I have really enjoyied reading your well written article. It looks like you spend a lot of effort and time on your blog. I have bookmarked it and I am looking forward to reading new articles. Keep up the good work!
pewayangan dengan Kahlil Gibran,
sebuah hubungan antara ibu, dan anak yang juga punya kepribadian, dan itu berdiri sendiri.
wisang, nama yang unik ya~
puisinya juga bagus. 😀
Saleum
cerita yang menarik kang sedj…. saya jadi pingen baca full story nya….
saleum dmilano
menarik
blue suka ini
salam hangat dari blue
Salam Takzim
Maap sahabat hanya mampir untuk memberikan penghargaan kepada sahabat, semoga berkenan untuk menjemputnya
Salam Takzim Batavusqu
Duh.. kasihannya ibu yang nelangsa…
Just how relating to this – in case the u . s . economic system keeps their amount of drop, quickly you actually won’t get just about any travellers annoying most people since they aren’t going to be in a position to find the money for. a fabulous happy idea, eh? hmm… can’t think of any specific realistic cheerful ideas. It is just a great day outdoors today yet Now i’m caught up inside searching in it. Probably look in the blog once again next week, fantastic night 🙂
Selamat sore mas Djatee,
Sudah pulang dari langlang pelabuhan samudera, ya?? Ternyata Hyang Baruna sudah maSUK dipostingan ini.
Kalau kita renungkan kisah WAYANG tidak berbeda dengan kisah dunia nyata. Hanya bedanya kisah wayang dikendalikan Ki Dalang, sedangkan kisah yang terjadi di dunia nyata ini dikendali8kan Sang Maha Bisa dan Maha Kuasa.
Kalau sudah ada waktu mas Djatee ditunggu Bambang Kumbayana yang sedang kehilangan bidadari yang jadi obsesinya. Wayang Millennium sudah sampai pada episode-2.
Ki Dalang WM sedang sibuk menjawab pertanyaan: yang licik dan jahat itu Durna tau Sengkuni???
Saya tunggu.
keren euy ceritanya….
/bayi yang menyala/…bahasanya mantaaap!
jejak kehidupan sejati, selalu tersirat pesan kehidupan disini
lama tidak berkunjung kang
semoga senantiasa sehat wal afiat bersama keluarga
salam dari pamekasan madura
kisah arjuna yang syarat akan makna mendalam tuk kita hayati dan amalkan dalam hidup ini 🙂
berkunjung pagi mas.. sekedar memberitahukan ada titipan… mohon di ambil, terimakasih 🙂
This mainly makes me personally comprehend exactly how foolish is usually modern system. I at the same time enjoy how the article would not say it is completely wrong, that you may get discovered and you should hesitate. However, i actually head out sleeping right now, for certain i will show that to my sweetheart another day, simply because he’s in the office currently. Keep on writing!
saking lamanya engga mampir, eh pas mampir disuguhin cerita keren kaya gini. Nice story, Mas.
Aku suka banget nih sama penggalan puisinya KG yg ini :
Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri Kehidupan, yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau, tetapi bukan dari engkau, mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
haduuh…nggrentes ning ati…
wah, blognya makin sukses aja nih.
salam kenal ya.
ingak inguk… sampean nang endi sih Kang?
mantap tulisan-tulisanya….enak dibaca
Ikut merasakan bagaimana kesendirian sang Wisang yang jauh dari kasih sayang orang tua dan di campakan para dewa 😦
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
numpang mampir..salam kenal…
Selamat Idul Fitri 1432 H. Mohon maaf atas segala khilaf.
Datang melepas rindu seorang sahabat.
Segenap Keluarga Besar Ejawantah’s Blog mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1432 H.Taqobballahu Minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin.
Semoga segala amal perbuatan kita di bulan suci Ramadhan diterima disisi Allah SWT dan kembali kepada fitrahnya.
Seiring salam dengan kerendahan hati kami berharap sudikiranya sahabat menjemput kartu ucapan dari kami di
http://ejawantahnews.blogspot.com/2011/08/kartu-lebaran-idul-fitri-1432-h-untuk.html#comments
Sukses selalu dan salam untuk keluarga.
Salam
Ejawantah’s Blog
Taqabalallahu minna wa minkum
Assalamu ‘alaikum
maaf baru berkunjung,
Taqabalallaahu Minna waminkum Syiyamaana Wasyiyamaakum. Mohon dimaafkan segala salah dan khilaf dengan ikhlas lahir maupun batin
hmmmm, lupa aq, tapi yg pasti lakon ttg wisang adalah lakon favorit klo ga ayah saya, ya kakek saya….
–Re-thinking Makna Sunah dan Makruh kunjungi http://bit.ly/p1rjgl–
Coretan kehidupan tentang kehidupan seorang anak mausia yang bersahaja….
Apa kabar mas…. hehe
GREAT….
ADA PENGHARGAAN BUAT ABANG…..DARI wIDAYANTO bINTANG
silakan klik
http://widayanto84.wordpress.com/2011/09/21/widayanto-bintang-awards/#comment-807
thanks alot
salam kang….
salam…baru nongol
Om Iiiiis, kok gak ono postingan baru? Ke mana aja to?
Salam. Blognya rame pisan. Tapi lama tak nulis yah. Numpang sharing ah: http://bermenschool.wordpress.com/2011/10/17/6-alasan-membeli-unit-link-plus-3-catatan/
Lama gak di-update ni blog.
Dah kangen dengan falsafah pewawayangannya.
kangen kang Ismoyo Sedjatee 😦
trimaksih atas semua informasinya
good idea !!!! obat syaraf kejepit
ide yang sangat kreatif dn inofatif obat paru paru basah
terima kasih banyak sudah berbagi info
liputannya sangat menarik idenya juga sangat bagus
Penasaran sosok penulisnya nih… beneran gan…
nice your information
informasi yang sangat baik !!!
pengobatan sinusitis
Jadi keinget ada yang bilang gini, ‘orang tua itu dihormati bukan karena pengetahuannya, tapi karena kebijaksanaannya.’, mungkin emang karena pengetahuan mah jalan terus kedepan ya kang.
Sangat dibutuhkan, untuk direnungkan kembali, kisah kisah penggalan mahabarata ataupun ramayana, melalui blog, tulisan, pesan tersurat hingga tersirat apalagi penyajiannya seperti ini, monggo dilanjutkan di 2014 ini , ayo n monggo. .
keren-keren mas
postingannya tambah matep aja inih 🙂 salam mas
lama ga mampir..apa kabar bro 😀