Awal april lalu, beberapa aktifis memeringati berpulangnya Martin Luther King Jr, seorang yang dedikasinya kepada hak asasi manusia dihargai dengan Nobel Perdamaian pada 1964. Ia seorang pengagum Gandhi. Inspirasi itulah yang menumbuhkan energinya untuk melawan diskriminasi rasial dan memperjuangkan kesetaraan hak sipil, khususnya masyarakat Afro-Amerika yang termarjinalkan ketika itu. Namun King, yang saat itu gigih menentang invasi Paman Sam ke Vietnam, dibunuh pada 4 April 1968. King meninggalkan testimoni legendaris yang selalu dikutip di setiap tulisan tentang perjuangan hak asasi manusia. Orasinya selama 17 menit berjudul “I Have a Dream” di hadirat 200 ribu pendukung hak-hak sipil menyerukan sebuah pesan kesetaraan.
“I have a dream that one day this nation will rise up and live out the true meaning of its creed: We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal. I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin, but by the content of their character. I have a dream that one day on the red hills of Georgia the sons of former slaves and the sons of former slave owners will be able to sit down together at a table of brotherhood.”
Almanak April penuh tanda-tanda hitam dalam catatan Wladyslaw Szpilman. Dalam memoirnya, pianis Yahudi Polandia itu menuturkan betapa ia tak bisa melupakan genosida yang tergelar di depan matanya saat itu. Ketika banyak orang meragukan otentisitas Holocaust, Szpilman merasakan sendiri bahwa Aprilnya saat itu adalah satu babak yang hitam. Di Camp Auschwitz, tentara Swastika Jerman menggiring ratusan ribu ras Yahudi keluar dari ghetto, lalu membantainya pada suatu bilik yang diisi gas racun Ziklon-B. Szpilman selamat, tapi ia tak akan melupakan 7 April terburuk dalam sejarah hidupnya.
Saban April di Yerevan, ratusan ribu orang Armenia mendatangi Tsitsernakaberd Genocide Memorial untuk meletakkan sekuntum bunga sebagai penghormatan pada leluhur mereka yang tumpas oleh aksi genosida bangsa Turki. Juga April ini. Diantara mereka yang membawa bunga itu, mungkin tak ada lagi orang menjadi saksi pembantaian sejuta lebih Bangsa Armenia paska-Perang Dunia I ini. Tetapi bangsa Armenia tak pernah lupa bahwa sejarah moyang mereka diisi catatan hitam tragedi kemanusiaan, tepatnya pada April nyaris seabad lampau.
Saya melihat sebuah fragmen paling memilukan yang ingin dilupakan oleh rakyat Rwanda. Siapapun akan meluruhkan airmata bahwa pada April 1994 itu satu juta jiwa bangsa Rwanda pupus di tangan saudara mereka sendiri. Bahwa intrik yang bermula pada tanggal 6 April 1994, ketika Presiden Rwanda, Juvenal Habyarimana menjadi korban penembakan saat berada di dalam pesawat terbang itu sangat kental dengan aroma politik kekuasaan, genosida di Rwanda adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang terkutuk.
Dunia (intinya PBB) saat itu tidak turut campur karena menganggap itu adalah masalah internal Rwanda. Pasukan PBB di sana hanya ditugasi mengevakuasi orang kulit putih. Tak masuk akal, bahwa tragedi yang beraroma pembantaian itu terkesan “dibiarkan” saja oleh dunia hanya karena dianggap sebagai persoalan politis, alias hanya dianggap sebagai urusan dapur klan Tutsi dan Hutu yang mempertikaikan kekuasaan.
Saya tak tertarik lagi melanjutkan adegan sinema itu. “Sometimes in April” dibuat oleh para sineas sebagai ajang cari duit. Tetapi kita menontonnya sebagai satu memorabilia paling pahit tentang aksi pencederaan harkat kemanusiaan. Sesungguhnya, waktu adalah rahmat dari Allah bagi manusia untuk mencetak kebaikan sebagai bekal menuju keabadian. Namun jika ada penggalan waktu yang penuh berisi noktah hitam percik darah kemanusiaan, maka manusialah yang menciptakan paradok itu. April hanyalah satu dari duabelas lembar yang ada di almanak kita. Ia sama putihnya dengan bulan yang lain. Namun aksi arogansi manusia atas lainnya membuat April penuh dengan paradok, “Sometimes in April” salah satunya.
poster film “sometimes in april” dicomot dari moviegood.com
Salam Takzim
Wah kalau almanak saya itu ada dilembaran 2 kang, tapi kang ada sejarah yang cukup diperhitungkan bulan ini lho, yaitu peringatan “kartini”, saya juga nanti mau posting kartini kang.
Masih bingung euy bikin kata pengantar e-book
Salam Takzim Batavusqu
Siip Mister
benar-benar perhatian sama Kartini ya Mister
saya dukung Mister….
ditunggu kalimatnya ya…
sedj
Saya belum nonton tuh
Makasih dukungannya yah Mas…sangat – sangat mengharukan
Salam hangat dan mantap
Ijin titip link Ya Mas,,moga ada sobat yang klik..untuk dukung :D.
setuju kang…
sungguh mengerikan,,,:(
saya suka setiap postingan sedjatee selalu berbobot, intelek namun enak di baca.. jadi tertarik juga nih liat filmnya
Sebuah dokumentasi kejadian yg memilukan sekali.
Sebuah tragedi kejadian yg memilukan sekali, didokumentasikan untuk menjadi renungan ttng hakikat kekuasaan.
oh ini sebuah peristiwa yang dipelmkan ya..jadi pengen menontonnya 🙂
iya Kang
menonton tragedi sebagai referensi sejarah
sedj
difilmkan ya ?
masalah intenal Kang?? apakah karena Rwanda negara melarat yo?? coba aja kalau konfilknya di negara Timteng.. wah paling Amrik wis cawe-cawe mngatasnamakan perdamaian…
bener banget Kang
ya begitulah wajah hipokrit
sedj
Aku ketinggalan kl gitu,blm pernah ku tonton sinetronnya.!@
Saya kok jadi penasaran dengan Sometime in April ini ya, Mbak?
Padahal di April juga ada April Mop ya, Mas 😀
Dan lagi bulan ini ultah Ibunda saya 😳
Setahun jumialely [dot] com, dengan penuh penghargaan saya ucapkan Terima Kasih karena sahabat sudah pernah Menorehkan jejak cinta di rumah maya saya. I love You
dan sekarang April tahun 2011 di Libya kecamuk perang masih terus berdarah-darah. Manusia…manusia, ini memang sudah tabiat
benar banget mas….
april hitam di Libya
menambah daftar duka umat manusia
sedj
Karo vidione Briptu Norman apik endi bos?
judulnya sangat puitis ‘sometimes in april’… btw, templatenya unik ada gambarnya emirates stadion
Mengerikan juga ya harga manusia sepertinya tidak ada apa2nya. Penuh dengan pembantaian yang mengerikan. Darah manusia seperti dianggap air yang mengalir begitu saja. Sudah habiskah rasa kemanusian itu? Dan yang pasti tidak hanya april yang menjadi kenangan buruk, masih ada bulan2 lain yang juga memiliki kenangan serupa
Kenapa banyak peristiwa tragis di bulan ini?
“I have a dream that one day this nation will rise up and live out the true meaning of its creed: We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal. I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin, but by the content of their character. I have a dream that one day on the red hills of Georgia the sons of former slaves and the sons of former slave owners will be able to sit down together at a table of brotherhood.”
Pada dasarnya semua manusi menginginkan kedamaian . . . tapi kenapa perang terus berkecamuk? pastilah oleh ketamakan para penguasa
benar begitu Kang
semoga manusia kembali ke jalan yang benar
Wah kalau saya kang, bulan april adalah bulan bahagia, karena bulan april adalah hari ulang tahun perkawinan dengan mantan saya…
mirip munir ya..
setuju dengan bulan April adalah bulan ke 4 dari 12 bulan tanggalan masehi,,
dan budaya meniru, mending yang kreatif aja,, perayaan2 ga jelas ga usah ikut2an..
DIMANA DOWNLOAD-ANNYA YAH
april penuh cinta, hehe
Wah, ultah saya dibulan April tuh kang, moga ga penuh dengan kegelapan yah …
Maaf, saya beberapa saat gak update, lagi belajar blog hosting 😐
Mohonijin linkanda saya pasang di blog baru saya, ya frend
Kalau sudi tengok, blog baru saya fren
ini link saya …
Betul dan setuju sekali kang, bahwa waktu adalah rahmat dari Allah bagi manusia untuk mencetak kebaikan sebagai bekal menuju keabadian. Semoga dari waktu ke waktu kita bisa mempergunakaannya untuk melakukan kebaikan, semakin mendekat pada Yang Maha. Amin, insya Allah.
peristiwa apapun baik manis ataupun pahit layak didokumentasikan karena kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari situ
setuju banget..
Rupanya banyak peristiwa bersejarah terjadi di bulan April, ya?
Saya tertarik dengan kenyataan bahwa Martin Luther King Jr terinspirasi oleh Gandhi,,
Mahatma memang essip ya Mas.
BAGONG…ingin memperingati mangkatnya GERONIMO dan WINNETOU…sayang nggak tahu kapan…ya?!?
ngomongin hak asasi lah koq saya ingatnya sama Munir ya 😦
saya bisa mengambil ilmu pengetahuan baru ditulisan ini..mau komentar, bingung sekali mau komentar apa 😦
dari sini saya jadi tahu hal bear yang buruk terjadi di bulan april, seperti kebetulan ya… yang paling mengenaskan soal genosida pada tahun lampau tapi ternyata di Rwanda pun sempat terjadi di akhir abad 21 ini, sayang sekali
bukan soal april atau paradoks2nya, kang.
tapi soal background di belakang tulisan sampeyan itu lho.
pean penggemar arsenal ya?
😀
huwadhuh…. ketahuan nih, hehehe…
Ya, kenapa April dijadikan bulan yang tesimpan noktah hitam
April tetap ceria 🙂
tragedi difilmkan untuk pelajaran sejarah….
hmmm pembahasan yang menarikk mantappp”…gw suka nich pas bagian ini nich…waktu adalah rahmat dari Allah bagi manusia untuk mencetak kebaikan sebagai bekal menuju keabadian… gw setuju banget dgn kata2 itu.. semoga setiap waktu kita selalu diberikan keberkahan .. amiiiiin
Tulisannya bikin saya pusing pak,
Tapi kayaknya backgroundnya lebih keren nih.. 😀
Ini judul film fiksi atau cuma dokumentasi nih mas?? tapi yg paling mengerikan emang perang saudara Tutsi dan Hutu…heran tuh..PBB kagak ada taringnya?coba tuh sekarang..di Libya yg notabene urusan internal mereka turut campur1 (Amrik dan sekutunya, maksudku!).
Trus film the Pianist itu ternyata based on true story toh? dari kisah Wladyslaw Szpilman toh? filmnya bagus tuh!
ini judul film kan bang?
saya pengen banget nonton pilem ini
begitulah hidup, tanpa adanya salaing peduli,dan memiliki yang ada hanya pertikaian…
tapi kita jangan terlalu fokus pada pertikaian, kita fokus pada pembangunan dunia yag harmonis…, jangan menentang perang dengan demo anti perang, tapi galakkan dunia yang damai…, artinya sama, tapi memiliki spirit berbeda.. 🙂
salam semangat! do the best.. 😉
setuju banget
demo anti perang hanya buang energi
salam sukses, Kawan..
sedj
hmm… knp manusia seringkali melihat perbedaan ya. 😦
pencederaan dan penistaan terhadap nilai2 kemanusiaan agaknya selalu muncul pada setiap zaman, mas sedj. sungguh, menyedihkan memang. namun, begitulah fakta dan realitas sejarah yang mustahil bisa diingkari.
sepertinya itu juga belum menjadi titik akhir, Kang
semoga manusia menyadari kekhilafannya
sedj
Ndherek langkung, mas Sedjatee,
Hanya nompang lewat. Matur nuwun rawuh panjenengan
itu semacam film yg ngumpulin tragedi2 di dunia pd bulan april gitu ya? 😀
kok tragedi Palestina g dimasukin ya? :-s
April yg menggembirakan …. SELAMAT MAS SEDJATEE udah jadi jawara di kecubung 3 warna … HEBUAT EUY … selamat juga buat mas atmo
saluuuuut 😉
perdamaian hanya sebatas keinginan saja, tanpa mau berusaha mewujudkannya…
makasih ms infonya,, senang sekali tiap ke sini pasti dapat hal2 yang baru..
belum nonton. bisa donload dimana?